"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan; sesungguhnya
bersama kesulitan ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah : 5-6).
Salah satu tanda orang yang imannya masih rendah adalah senang
memperlihatkan penderitaannya kepada orang lain. Ia begitu mudah
menceritakan kesusahannya agar mendapat simpati dari manusia. Merasa
senang ketika orang lain tahu bahwa hidupnya penuh dengan cobaan, dan
senang berkeluh-kesah adalah ciri utamanya.
Padahal, setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya. Tidak ada
satu makhluk pun yang bebas dari kesenjangan antara harapannya dan
kenyataan yang terjadi. Jerat-jerat kesulitan akan ditemui dan
dihadapi setiap orang, tanpa kecuali.
Bila masih senang mengabarkan penderitaan diri pada orang lain, atau
mempertontonkan bagaimana susahnya hidup kita, maka berhati-hatilah.
Bisa jadi itu adalah isyarat kita masih membutuhkan simpati orang lain
ketimbang meyakini janji dan jaminan Allah. Keikhlasan pada Allah,
patut diragukan.
Karena bukankah Allah telah menjanjikan bahwa satu kesulitan itu
diapit dua kemudahan? Dan bukankah Allah juga telah menyatakan bahwa
setelah kesulitan itu ada kemudahan?
Jadi, hendaknya kita harus belajar untuk tegar, yaitu berani
menghadapi masalah. Bagaimana pun sulitnya masalah itu, kita harus
membusungkan dada menyambutnya. Sapalah ia dengan bahasa dzikir dan
fikir. Kemudian belailah ia dengan ikhtiar yang sempurna.
Insya Allah, masalah itu tidak hanya akan sirna, tapi juga memberikan
kita beribu makna kehidupan. Makna yang akan mengangkat tabir
kerahasian antara Allah dan makhlukNya, tanpa kita harus terhijab
karena mencari simpati manusia.
sumber: Aa' Gym
Berjiwa Tegar.....
bY
Ardhana's notes
di
8:44 AM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 coment:
Posting Komentar