BAHAN: 1 pria sehat, 1 wanita sehat, 100% Komitmen, 2
pasang restu orang tua, 1 botol kasih sayang murni.
BUMBU: 1 balok besar humor, 25 gr rekreasi, 1 bungkus doa, 2 sendok teh
telpon-telponan, (Semuanya diaduk hingga merata dan mengembang) Tips: - Pilih pria dan wanita yang benar-benar matang dan seimbang. Jangan yang satu terlalu tua
dan yang lainnya terlalu muda karena dapat mempengaruhi kelezatan -
Sebaiknya dibeli di toserba bernama TEMPAT IBADAH, walaupun agak jual mahal
tapi mutunya terjamin. - Jangan beli di pasar yang bernama
DISKOTIK atau PARTY karena walaupun
modelnya bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen atau kadang
menggunakan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan. - Gunakan Kasih
sayang cap " KATRESNAN " yang telah memiliki
sertifikat ISO dari Departemen Kesehatan dan
Kerohanian.
Cara Memasak: - Pria dan Wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa niat tulus ikhlas - Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tua secara merata - Masukkan niat yang murni ke dalam loyang dan panggang dengan api cinta merata sekitar 30 menit di depan penghulu atau pendeta - Biarkan di dalam loyang tadi, sirami dengan semua bumbu di atas - Kue siap
dinikmati
Catatan: Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati dalam keadaan kasih yang hangat! Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa potong doa kemudian dihangatkan lagi di oven bermerek "Tempat Ibadah" diatas api cinta. Setelah mulai hangat, jangan lupa telepon-teleponan bila berjauhan. Selamat
mencoba, dijamin halal... ! Selamat menikmati...
dari milis motivasi
Resep Kue 'Cinta'
@Lawang Sewu pe Umbul Sido Mukti
Liburan minggu kemaren aku dan keluarganya si Dia, jalan-jalan dari Lawang sewu dengan wisata bawah tanahnya yang seyemmm..karena dulu pas ada reality show di station TV pernah dijadikan tempat uji nyali. dan kami pingin membutikan aura mistis dari lawang sewu walhasil mang bener-bener serem sih pas dibawah sana dengan dipandu oleh guidenya kami diterangkan tempat-tempat dimana terjadi pembantaian tahanan Indonesia yang menjadi korban kerja rodi jaman penjajahan dulu.
Disana ada penjara jongkok yang luasnya kira-kira cuma 1,5m diisi 6orang tahanan dan ada juga penjara berdiri yang diisi 6orang juga yg didepannya diterasi besi yang cukup kuat. selain itu juga ada tempat pemenggalan kepala. Duh pokoknya kalo cuma 2orang yang masuk pasti merinding deh untung pas kami masuk da rombongan lain yang ikutan juga jadi rame deh hehehheheee.....
Setelah dari lawang sewu kami langsung menuju ke daerah pegunungan Ungaran. tepatnya di kaki gunung ungaran terdapat pemandian alami yang didesain diatas bukit yang pemandangannya sungguh menakjubkan. Disana fasilitas yang ditawarkan ada Flyingfox, ATV, jembatan titian untuk menyeberangi ngarai, ada juga kolam renang yang airnya dari sumber mata air alami jadi bener-bener sejuk deh.
Jadi kalo pas liburan tempat ini bisa jadi alternatif yang wajib dikunjungi. Oya untuk catatan jalan akses ke tempat tujuan memang cukup terjal dan lumayan rusak tapi setelah nyampe dilokasi semua kecapekan itu bakal ilang deh. So coba aja dateng kesana.....
14042009
Alhamdulillah hari ini bilangan usiaku bertambah 1
Bilangan usia yang ga cukup dengan 2 tangan dan 2 kaki
itu artinya berkuranglah jatahku untuk menghirup oksigen yang gratis ini
Belum banyak yang bisa aku bagi untuk orang lain
Belum banyak usahaku untuk mendekatkan diri denganMu
yang Maha Kuasa atas diriku
Hanya doa yang bisa terurai dari bibirku
Semoga Tuhan ga pernah mengurangkan jatah nikmatNya
Semoga Tuhan selalu bermurah hati dengan ku
Semoga Tuhan selalu mengindahkan segala rencanaku
Semoga Tuhan selalu membukakan hatiku
untuk lebih baik dari kemarin
menjadi pribadi yang lebih pantas untuk disebut sebagai umatMU
Terimakasih Tuhan atas segala nikmatmu hingga hari ini
Terimakasih untuk Ortu-ku yang dah menjalankan amanah Tuhan
membimbingku menjadi seperti sekarang ini
Maaf kalo sampai hari ini
aku belum menjadi seperti yang kalian harapkan
Semoga tahun ini
aku bisa mempersembahkan anggota keluarga baru
untuk keluarga kecil kita...Amiiinnnn...ya Robalalamin....
nOte curhatanku
Bila Punggung Terasa Nyeri
1. Perhatikan posisi duduk
kalo kita duduk sebaiknya usahakan tetap dalam posisi tegak. bila punggung dah kerasa nyeri segeralah baringkan tubuh ditempat tidur dan selonjorkan kaki agar kembali rileks.
2. Tidur di atas kasur yang agak keras
kebiasaan tidur di kasur busa teryata kurang baik juga karena secara tidak nyadar posisi tubuh melengkung dan akan membuat nyaman waktu kita bangun tidur. makanya ga da salahnya kalo sekali-kali kita tidur di kasur yang agak keras.
3. Jangan sering mengangkat beban berat
Kalo kita mengangkat beban usahakan untuk tetap menjaga posisi badan tetap tegak meskipun jongkok.
4. Menjaga berat badan ideal
Orang genuk biasanya akan lebih mudah terserang nyeri punggung karena beban yang harus ditanggung melampaui batas
5. Waspadai Sepatu hak tinggi
Meskipun sepatu hak tinggi bisa menambah performa kita tapi harus diwaspadai karena akan memberi tekanan yang ga wajar pada punggung kita dan itu bisa menyebabkan nyeri punggung.
6. Minum air putih dan berolahragalah
Minum air putih kurang lebih 8 gelas dan berolahraga minimal 2 kali sehari karena akan mengurangi ketegangan otot tubuh dan akan menyegarkan badan.
Ok, selamat mencoba.....
2 hari lagi tapi masih bingung nih.....
Cuma sejak kemaren pas balik kantor liat kalo satpol PP dah mulai menurunkan poster-poster calon pejuang bangsa, sekarnag jalanan dah bersih dan pohon-pohon pun dah bisa bernafas lega karena beban berat yang terpaku dibatangnya dah dilepas...
Mesti penentuan para pemimpin bangsa udah tinggal 2hari tapi kayanya koq ga banyak orang yang antusias untuk ikut aktif memperjuangkan nasib bangsa ya...tapi ga tau juga kalo diluar sana mungkin para simpatisan dari para caleg sudah pasang strategi gimana caranya bisa dapet suara terbanyak dan bisa menduduki kursi panas di DPR dan DPRD sana.
Apapun alasan mereka berlomba-lomba meraih kursi itu yang jelas saya hargai jerih payah dan usahanya untuk mempertaruhkan harta, waktu dan tenaga demi terciptanya kehidupan bangsa Indonesia tercinta ini. Siapapun yang bakal jadi wakil suara rakyat semoga bisa memperjuangkannya dengan niat tulus ikhlas untuk membangun bangsa ini menjadi lebih baik. Jangan ikut-ikutan seniornya latihan korupsi ato menyalahgunakan kekuasaan untuk berbuat anmoral dan lain sebagainya. Mereka harus jalankan apa yang sudah mereka janjikan pada rakyat karena meskipun rakyat ga mencatat apa yang dah diomongkan tapi Tuhan tidak tuli.
Ok deh...buat temen-temen semua selamat menyiapkan diri untuk menCONTRENG wakil yang kita percaya bisa membawa inspirasi bagi Bangsa dan Negara Indonesia tercinta. dan saya mau milih-milih dulu sapa ya yang harus saya beri amanat besar ini.
7 Kunci menuju pernikahan
Na..disini saya pingin share dikit tips yang pernah saya baca diblog temen mengenai gimana dan apa saja yang harus disepakati sebelum akhirnya kita mutusin untuk menjalani sisa hidup kita bersama pasangan yang udah menjadi pilihan kita.
Beberapa kunci yang harus dibicarakan dengan pasangan kita adalah:
1. Siapa bendaharanya?
Yang penting adalah transparansi antara Anda dan pasangan. Kedua belah pihak sama-sama tahu penghasilan masing-masing, dan yang terpenting, bagaimana memaksimalkan dan mengatur uang tersebut.
“Siapa yang memegang uang, bukan hal utama. Fleksibel saja. Apalagi sekarang ada joint account atau tabungan bersama di mana suami-istri bisa sama-sama memantau,” ujar Johanes.
Jika keuangan dipegang istri, apakah suami harus menyerahkan semua gajinya? Menurut Johanes, konsep ini tidak selalu tepat, karena ada istri yang tak bisa me-manage uang. Selain itu, jika Anda tinggal di kota besar seperti Jakarta, konsep suami menyerahkan 100% gaji pada istri juga “merepotkan”. Sebab, suami yang mobile atau bekerja, akan membutuhkan uang, semisal untuk beli bensin. Jika semua diserahkan ke istri dan tiap hari minta ke istri, repot.
Sebelum menyerahkan gaji ke istri, suami sebaiknya menentukan berapa anggaran per bulan, misalnya kebutuhan bensin dan hiburan (seperti beli buku untuk dirinya sendiri). Yang perlu diserahkan adalah yang menyangkut kebutuhan bersama.
Jadi, harus pintar-pintar mengatur supaya satu sama lain tidak begitu tergantung. Sangat perlu bikin anggaran keuangan bulanan yang jelas, mulai dari biaya listrik, telepon, air, makan, pendidikan anak, kesehatan, rekreasi, tabungan, dan hal lain yang tak terduga.
2. Tinggal di mana?
Tak jarang, lantaran belum punya tempat tinggal sendiri, pasangan suami-istri masih tinggal di rumah orangtua atau mertua. Selain itu, dalam kultur masyarakat Indonesia, kadang orangtua tak ingin anaknya meninggalkan rumah. Jadi, lebih enak tinggal di rumah sendiri atau mertua?
Menurut Johanes, idealnya dalam satu rumah ada satu keluarga dengan satu kepala keluarga. Jika satu rumah ada lebih dari satu kepala keluarga, sudah tidak sehat. Jika tinggal di rumah sendiri, Anda dan pasangan punya kemandirian untuk mengatur rumah tangga, mulai dari mengatur keuangan, tata letak rumah, hingga kondisi rumah. Anda juga memiliki kebebasan secara individual.
Sebaliknya, berikut hal-hal yang mungkin terjadi jika tinggal dengan mertua :
- Tidak memiliki keleluasaan untuk melakukan “eksperimen” sendiri, seperti mengatur rumah karena harus tergantung pada si empunya rumah, yaitu mertua.
- Perlu penyesuaian. Jika belum begitu lama mengenal mertua, proses penyesuaian mungkin akan terbentur ke sana kemari dan bisa jadi akan menimbulkan gesekan antara Anda dengan pasangan atau Anda dengan mertua.
- Perlu membatasi dan menguasai diri untuk bisa cocok dengan mertua.
- Dalam segi keuangan, biasanya jika anak masih bekerja sedangkan orangtua tidak, anak lebih banyak mendukung orang tua. Begitu juga sebaliknya. Jika orangtuanya sangat mapan dan anaknya belum, orangtua yang lebih men-support anak.
Untuk keuangan, suami-istri bisa sepakat berbagi dengan orangtua atau mertua. Semisal disepakati masalah kebutuhan dapur ditangani orangtua, sementara Anda dan pasangan menangani listrik dan telepon. “Jadi, perlu ada garis jelas mana yang boleh dan mana yang tidak. Mana yang harus ditangani anak dan mana orangtua. Jangan sampai berkesan, anak menguasai orangtua dan sebaliknya,” jelas Johanes.
3. Berani berkata “tidak”
Dalam kultur Indonesia, campur tangan orangtua dalam kehidupan rumah tangga anak masih tinggi. Sejauh mana peran orangtua terhadap pasangan Anda, harus dikenali dalam masa pacaran.
Jangan sampai, setelah menikah pasangan tak bisa lepas dari orangtua, dalam arti “anak mami” atau “anak papi”. Contohnya, beli mobil saja pasangan harus bertanya ke orangtua, sedangkan Anda malah tak dimintai pendapat.
Pasangan akan merasa tak dihargai. Padahal, dalam pernikahan, pasangan adalah orang yang dimintai saran, bukan orang lain. Banyak pasangan terjebak dalam hal ini.”
Agar tidak terjadi, sebisa mungkin tidak sedikit-sedikit lari ke orangtua. Tanpa bermaksud menyakiti hati orangtua, berusaha dan berani mengambil keputusan sendiri. Jika selalu tergantung pada orangtua, lama-kelamaan kita tidak punya identitas diri. Jadi, pelan-pelan harus berani berkata “tidak” untuk sesuatu yang kita yakini benar. Dan harus bersama pasangan, jangan hanya satu pihak.
4. Batasi “hobi”
Anda suka nongkrong bareng teman sepulang kantor? Nah, setelah menikah, sebaiknya batasi frekuensi acara nongkrong bareng teman. Intinya, hindari melakukan kebiasaan-kebiasaan yang tidak mendukung kehidupan suami-istri.
5. Alokasi keuangan
Beli mobil atau furnitur? Keputusan membeli mobil, misalnya, untuk suami-istri yang kondisi keuangannya pas-pasan, harus dibicarakan benar-benar. Jangan sampai salah satu pihak nantinya tidak puas. Intinya, modal atau harta yang merupakan hasil kerja bersama, harus disepakati bersama. Hal ini juga berlaku untuk harta yang merupakan hasil keringat sebelum menikah.
6. Punya anak atau tidak?
Hal ini mesti dibahas sebelum menikah. Jangan sampai setelah menikah Anda ingin punya anak, sedangkan pasangan Anda tidak. Jika memang ingin punya anak, sebaiknya pasangan suami-istri melakukan tes kesehatan pranikah.
7. Istri bekerja atau jadi ibu rumah tangga?
Hal ini berhubungan dengan kondisi ekonomi. Jika sebelum menikah Anda dan pasangan sudah bekerja dan setelah menikah suami tetap menginginkan Anda bekerja, Anda perlu pintar membagi waktu antara pekerjaan dan rumah tangga. Apalagi jika kelak punya anak. Kendati demikian, mengurus rumah tangga dan anak tidak dibebankan 100 persen pada istri. Idealnya, rumah tangga dan anak bisa dikerjakan berdua.
Semoga ini bisa jadi masukan buat siapa aja yang bingung nyiapin hati dan pikiran menuju kehidupan yang baru....
Agar Karier & Keluarga berjalan seimbang
Sekarang ini wanita sudah banyak yang aktif bekerja di segala bidang, sebagai wujud aktualisasi diri yang memang mempunyai potensi khusus, selain itu alasan bisa menambah penghasilan buat keluarga yang sekarang ini segala macam kebutuhan mahal.
Tapi sekarang ini banyak ditemukan, seorang wanita yang bekerja kadang sedikit mengesampingkan urusan rumah tangga. Totalitas mereka tercurah ditempat kerja saja setelah pulang ke rumah dah tinggal sisa-sisa kecapekan akhirnya untuk ngurus rumah jadi males deh. Meskipun saya belum berkeluarga, kadang juga merasakan hal itu, kalo dah capek di kantor begitu sampai di rumah dah males ngerjain kerjaan rumah. Ternyata hal ini patut diwaspadai, karena menurut sumber yang saya baca, ini bisa mengakibatkan hubungan keluarga jadi kurang romantis bahkan menyebabkan pecahnya maghligai rumah tangga. Duh jangan sampai deh...karena betapapun tingginya kedudukan kita di kantor, di rumah tetep suami yang jadi kelapa rumah tangga dan kita harus senantiasa menjaga keharmonisan.
Dan salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga kelanggengan keluarga-bagi yang berkeluarga- harus ada kesepakatan awal dengan pasangan bila kita memutuskan untuk aktif bekerja. kalo memang pasangan setuju dengan pilihan kita, boleh kita bekerja tapi kalo tidak yang ga perlu marah-marah dengan pasangan karena gimanapun kita sudah tidak berjalan sendiri dan mungkin pasangan kita punya alasan yang kuat kenapa kita kita tidak diperbolehkan untuk bekerja.
Lain halnya dengan mereka yang sudah bekerja semenjak belum menikah, itu pasangan harus memaklumi, kalo memang posisi dan potensi dari wania itu bagus ga da salahnya meneruskan untuk tetap berkarier tapi tetap memberikan rambu-rambu, agar bisa membagi waktu dengan keluarga.
Dan kunci untuk menjaga keharmonisan adalah dengan tetap menjaga komunikasi, sesibuk apapun kita sebisa mungkin meluangkan waktu untuk bertelepon/SMS meski sekedar mengingatkan pasangan untuk makan, solat atau apa saja karena sekecil apapun perhatian kita pada pasangan/keluarga sangat besar artinya untuk indahnya keluarga.
Semoga saya termasuk wanita yang bisa membagi waktu untuk keluargaku kelak meskipun harus bekerja dan semoga calon suamiku bisa ngertiin....
Lagu-lagu baru
Jalan-jalan ke Laut
Ni hasil narsis-narsisanku di laut Celong-Batang. bareng Dephi, Genduk, Kruchil dan adikku. Kami berlima berangkat dari rumah sekitar jam 7 pagi dengan motor matic kami masing2.... melewati hutan karet yang ternyata sekarang dah banyak yg direboisasi jadi ga begitu rindang. Tapi dengan semangat 45 kami melewatinya dengan senang hati dan sesampai disana langsung deh pose....
Subhanallah betapa indahnya ciptaan Allah yg Maha Luas ini...semilir angin pagi hari menambah kedamaian hati, mesti sedikit terasa hangatnya pancaran sang surya semua begitu indah.